Halo... sobat kecil ku ... :)
kalian tentu suka permen dong ?, iya kan ...,
Well untuk kalian dan para adik - adik kecil yang suka permen , permen yang kalian sukai itu mempunyai dampak buat kesehatan lho sob..
jadi jangan sering - sering makan permen oke.. :)
Kalau mau diperinci, apa saja sih yang terkandung dalam sebutir permen? Berikut di antaranya:
* Sukrosa dan glukosa
Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut
sukrosa. Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung
sukrosa atau gula pasir. Itulah mengapa permen juga disebut gula-gula.
Sementara glukosa umumnya juga terkandung di dalam permen untuk
memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat dinikmati.
* Sakarin atau siklamat
Sakarin Merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat
sangat. Gula buatan ini biasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah
konsumen. Sakarin sekarang jarang digunakan lagi.
* Asam malat atau asam sitrat
Merupakan asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa
asam atau segar seperti jeruk, stroberi atau rasa buah lainnya. Ketika
makan permen seolah-olah kita mengonsumsi buah-buah tersebut.
* Zat pewarna
Sebagai pemikat, ke dalam pembuatan permen juga ditambahkan zat
pewarna. Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin,
sedangkan warna kuning tartazin.
* Zat tambahan lainnya
Kadang permen juga mengandung zat tambahan seperti susu. Namun
presentase kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya
dimaksudkan sebagai pencita rasa.
Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun
lemak sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalam kacang kedelai).
Ada juga permen yang mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut
air seperti gel.
Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat
digigit. Gel juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin
yang membuatnya terasa kenyal. Meski ada zat tambahan ini, komponen
permen yang dominan tetaplah gula.
Efek Negatif
Antara lain:
* Termasuk golongan junk food
Pada dasarnya kandungan kalori dalam satu butir permen cukup rendah.
Sekitar 20-30 kalori. Selain kalori, permen sebetulnya sama sekali tak
memiliki kandungan gizi. Padahal kelebihan kalori yang dikonsumsi akan
ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak yang menyebabkan anak kelebihan
berat badan. Sudah menjadi rahasia umum pula bila kegemukan berkaitan
erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung. Jadi, kalau
boleh jujur sebetulnya permen termasuk golongan junk food alias makanan
sampah; yang miskin akan zat gizi.
* Merusak gigi
Sebenarnya pengaruh permen pada kerusakan gigi sangat tergantung pada
kedisiplinan/kebiasaan anak menjaga kebersihan mulutnya. Terutama
menggosok gigi maupun caranya membersihkan gigi serta seberapa banyak
dan seberapa sering ia makan permen. Ada anak yang hobi makan permen
tapi karena rajin menggosok gigi, ya tidak jadi masalah. Lain cerita
kalau sisa-sisa permen yang menempel di gigi tidak dibersihkan sesegera
mungkin, Inilah yang kemudian akan menyebabkan terjadinya lubang gigi
(karies). Kalau gigi sudah terkena karies pasti akan terasa sakit.
Akibatnya, anak akan rewel selain tak mau makan. Ujung-ujungnya
orangtua sendiri yang akan kewalahan menghadapinya. Apa pun, mencegah
jauh lebih baik daripada telanjur terkena karies.
* Mengurangi nafsu makan
Jika permen dikonsumsi saat senggang setelah anak sarapan atau makan
siang tentu tidak jadi masalah karena kebutuhan zat gizinya telah
terpenuhi saat makan tadi. Sayangnya, permen sering dikonsumsi
mendekati waktu makan hingga akan mengganggu selera makan anak. Gula
yang terkandung dalam permen akan memberi efek kenyang sehingga
mengurangi selera makan anak.
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking